BAB I
Sistem Bilangan
1.1 Sistem Bilangan Biner
Sistem bilangan merupakan
suatu kode yang menggunakan simbol untuk menyatakan besar sesuatu. Sistem
bilangan yang kita gunakan sehari-hari adalah bilangan desimal, yakni dari 0
hingga 9. Peralatan digital hanya mengenal dua jenis sinyal, yaitu tinggi dan rendah. Sinyal tinggi disimbolkan
1 dan sinyal rendah disimbolkan 0. Penggunaan simbol 0 dan 1 dikenal dengan
sistem biner.
Pencacahan bola-bola berikut ini dinyatakan
dalam sistem desimal dan biner:
Gambar
2.1.Mencacah jumlah bola dinyatakan dalam bilangan desimal dan biner
Peralatan digital hanya mengenal bilangan digital,
sedangkan kita terbisa menggunakan bilangan desimal, agar kita dapat
berkomunikasi dengan alat maka harus diketahui konversi antara dua sistem
bilangan tersebut. Bagaimana mengkonversi sistem
bilangan desimal menjadi biner?
Misal angka desimal 17 diubah menjadi biner:
17 : 2 = 8; sisa 1
8 : 2 = 4; sisa 0
4 : 2 = 2; sisa 0
2 : 2 = 1; sisa 0
1 : 2 = 0; sisa 1
Bilangan biner ditulis menurut arah panah, jadi 17 desimal =
10001biner
Bagaimana mengubah sistem biner ke desimal?
125 desimal
= 1 ratusan, 2 puluhan, 5 satuan
125
= 1 x 102 + 2 x 101 + 5 x 100
Urutan bilangan pada biner juga memiliki bobot yang analog dengan desimal,
yakni
110011 biner = 1 x 25 + 1 x 24 + 0 x 23 +
0 x 22 + 1 x 21 + 1 x 20 = 51desimal
1.2 Sistem bilangan Heksadesimal
Sistem
bilangan heksa desimal menggunakan
16 simbol, yaitu 0,1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D, E, dan F.
Desimal
|
Biner
|
Heksadesimal
|
Desimal
|
Biner
|
Heksadesimal
|
0
|
0000
|
0
|
9
|
1001
|
9
|
1
|
0001
|
1
|
10
|
1010
|
A
|
2
|
0010
|
2
|
11
|
1011
|
B
|
3
|
0011
|
3
|
12
|
1100
|
C
|
4
|
0100
|
4
|
13
|
1101
|
D
|
5
|
0101
|
5
|
14
|
1110
|
E
|
6
|
0110
|
6
|
15
|
1111
|
F
|
7
|
0111
|
7
|
16
|
10000
|
10
|
8
|
1000
|
8
|
17
|
10001
|
11
|
Tabel 2.1 Ekivalensi biner dan
heksadesimal
Kelebihan sistem heksadesimal adalah ialah mampu
mengubah secara langsung dari bilangan biner 4 bit. Sebagai contoh,
heksadesimal F merupakan singkatan dari bilangan biner empat bit 1111. Notasi
heksadesimal khususnya digunakan untuk menyatakan bilangan biner. Untuk
mengkonversi heksadesimal, misalnya A6 menjadi biner, dapat kita lihat A=1010biner dan 6 = 0110biner
, maka A6 =10100110biner. Jadi heksadesimal ekivalen dengan biner.
Notasi heksadesimal digunakan secara luas dalam sistem yang berdasarkan
mikroprosesor untuk menyatakan biner 8 bit, 16 bit atau32 bit.
Bagaimana mengkonversi heksadesimal ke bilangan desimal?
Sama halnya bilangan desimal, maka urutan angka
pada heksadesimal juga memiliki nilai masing-masing. Contoh C2416 = 12 x 162 + 2 x
161 + 4 x 160 = 310810 (desimal)
Bagaimana mengkonversi desimal ke heksadesimal?
Contoh bilangan desimal 310810 akan
dinyatakan ke heksadesimal:
3108 : 16 = 194; sisa 4
194 : 16 = 12 ; sisa 2
12 : 16 = 0; sisa 12
Jadi 310810 = C2416
(perhatkan bahwa 12 = A).
2.3 Bilangan
Oktal
Pada sistem komputer jaman dahulu, informasi biner
dinyatakan dengan menggunakan bilangan oktal. Sistem
bilangan oktal menggunakan delapan simbol, yaitu 0,1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7.
Desimal
|
Biner
|
Oktal
|
0
|
000
|
0
|
1
|
001
|
1
|
2
|
010
|
2
|
3
|
011
|
3
|
4
|
100
|
4
|
5
|
101
|
5
|
6
|
110
|
6
|
7
|
111
|
7
|
8
|
001
000
|
10
|
9
|
001
001
|
11
|
dst
|
|
|
Tabel 2.2 Ekivalensi biner dengan bilangan
oktal
Perhatikan bahwa bilangan biner 3 bit diwakili/disingkat 1 bit bilangan
oktal.
Teknik mengkonversi bilangan desimal ke oktal dan
sebaliknya analog dengan cara-cara sebelumnya.
Kita umumnya bekerja dengan sistem desimal,
sedangkan peralatan digital bekerja berdasarkan sinyal digital/biner. Untuk
berinteraksi kita dengan peralatan digital digunakan alat pengkonversi. Peralatan
elektronik yang mengkonversi/menterjemah bilangan desimal ke bilangan biner
disebut pengkoder (encoder) dan yang menterjemah dari
bilangan biner ke desimal disebit pendekoder
(decoder).
BAB II
GERBANG LOGIKA BINER
Komputer, kalkulator, dan
peralatan digital lain kadang-kadang dianggap orang awam sebagai sesuatu yang
ajaib. Sebenarnya, peralatan elektronika digital logis dalam operasinya. Bentuk
dasar blok operasi setiap rangkaian digital adalah suatu gerbang logika. Gerbang logika terdiri dari: AND, NAND, NOT, OR, NOR, XOR, dan XNOR.
2.1 Gerbang AND
Gerbang
AND yang berarti DAN, secara fisik diilustrasikan gambar 3.1:
Gambar 3.1 Ilustrasi fisis rangkaian AND dengan sakalar yang disusun
seri
Rangkaian pada Gb 3.1 dapat di tinjau menjadi bagian input dan
output. Bagian input berupa sakelar A dan B, sedangkan output berupa bola
lampu. Berdasarkan rangkaian sederhana di atas jelas prinsip kerja gerbang
logika AND dapat diamati hasilnya seperti tabel berikut:
No
|
Keadaan
saklar
A B
|
Keadaan lampu
|
1
|
Buka
Buka
|
Mati
|
2
|
Buka
Tutup
|
Mati
|
3
|
Tutup
Buka
|
Mati
|
4
|
Tutup
Tutup
|
Nyala
|
Tabel
3.1 Rangkaian sakalar seri bekerja seperti gerbang logika AND.
Gerbang logika AND memiliki dua atau lebih terminal input dan satu
terminal output, dan disimbolkan disimbolkan:
Gambar 3.2 Simbol gerbang AND
Rangkaian gerbang AND praktis tampak pada gambar 3.3 yang memiliki
dua input A dan B. Saklar bila dikontakkan ke (+) berarti TINGGI, dan bila
dikontakkan ke (-) berarti RENDAH. Output gerbang AND diberikan indikator LED,
yang menyala jika ouput TINGGI dan tidak menyala jika output RENDAH.
Gambar 3.3 Rangkaian gerbang AND
INPUT
|
OUTPUT
|
||||
B
|
A
|
Y
|
|||
Tegangan
|
Biner
|
Tegangan
|
Biner
|
Menyala
|
Biner
|
RENDAH
|
0
|
RENDAH
|
0
|
Tidak
|
0
|
RENDAH
|
0
|
TINGGI
|
1
|
Tidak
|
0
|
TINGGI
|
1
|
RENDAH
|
0
|
Tidak
|
0
|
TINGGI
|
1
|
TINGGI
|
1
|
Ya
|
1
|
Tabel 3.2 Tabel kebenaran gerbang AND
Hubungan input dan output suatu dari suatu gerbang lgika
selanjutnya ditulis dalam suatu pernyataan yang disebut ekspresi Boolean atau
aljabar Bool. Gerbang logika AND dengan input A dan B serta output Y,
diungkapakan sebagai
A.B = Y
2.2 Gerbang OR
Gerbang OR secara
fisis dapat diilustrasikan sebagai berikut:
Gambar 3.4 Rangkaian OR
dengan skalar yang dirangkai paralel
Rangkaian pada gambar 3.4 akan memberikan hubungan input dan output
seperti tabel:
INPUT
|
OUTPUT
|
||||
B
|
A
|
Y
|
|||
Saklar
|
Biner
|
Saklar
|
Biner
|
Menyala
|
Biner
|
Terbuka
|
0
|
Terbuka
|
0
|
Tidak
|
0
|
Terbuka
|
0
|
Tertutup
|
1
|
Ya
|
1
|
Tertutup
|
1
|
Terbuka
|
0
|
Ya
|
1
|
Tertutup
|
1
|
Tertutup
|
1
|
Ya
|
1
|
Tabel 3.2 Tabel kebenaran gerbang OR
Gerbang OR disimbolkan
A + B = Y
Gamabar
3.5 Simbol logika gerbang OR dan operasi Boolean,
(+)
merupakan simbol OR
2.3 Pembalik dan penyangga
Gerbang logika umumnya memiliki dua atau lebih input dan satu
output, namun gerbang NOT (“tidak”) hanya mempunyai satu input dan satu output.
Gerbang NOT berfungsi sebagai pembalik /inverter, yaitu output merupakan
kebalikan input. Simbol gerbang NOT adalah:
INPUT
A
|
OUTPUT
Y
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Gambar 3.6 Simbol logika, ekspresi Boolean, dan tabel kebenaran suatu
pembalik
Bila logis 1 diberikan pada input A, akan diperoleh output yang
berlawanan yaitu 0 pada Y. Kita katakan bahwa pembalik mengkomplemenkan input. Perhatikan bahwa strip (¾) merupakan simbol pembalikan.
Bagaimana jika pembalikan dilakukan dua kali?
Pembalik ganda menghasilkan output sama dengan
inputnya, lalu apa gunanya? Pembalik ganda berfungsi sebagai buffer/driver atau penyangga atau
pengendali. Penyangga tidak digunakan dalam operasi logika, tetapi digunakan
untuk menambah besar arus pada keluarannya daripada arus normal pada gerbang
regulernya.
Gambar 3.7 Pembalik ganda berfungsi
sebagai buffer
2.4. Gerbang NAND
Gerbang
AND, OR, dan NOT merupakan tiga rangkaian dasar yang dapat menghasilkan semua
rangkain digital. Gerbang NAND merupakan gabungan gerbang AND dan NOT, yang
menghasilkan fungsi AND yang dibalik.
Gambar 3.8 Gerbang AND yang diseri dengan NOT menghasilkan NAND
Perhatikan bahwa bentuk simbol gerbang NAND mirip AND, hanya
ditambah bulatan bagian output sebagai tanda inverter atau NOT.
INPUT
|
OUTPUT
|
||
B
|
A
|
AND
|
NAND
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Gambar 3.9Tabel
kebenaran gerbangAND dan NAND
2.5 Gerbang NOR
Gerbang NOR sebenarnya merupakangerbang NOT OR, yaitu keluaran suatu
gerbang OR yang dibalik.
INPUT
|
OUTPUT
|
||
B
|
A
|
OR
|
NOR
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Gambar 3.9 Simbol gerbang NOR serta tabel kebenaran
gerbangORdan NOR
2.6 Gerbang Eksklusif
2.6.1 Gerbang OR Eksklusif
Gerbang OR
eksklusif kadang kadang disebut sebagai “gerbang setiap tetapi tidak semua”,
dan biasa disingkat XOR. Ekspresi Boolean untuk fungsi XOR:
INPUT
|
OUTPUT
|
||
B
|
A
|
OR
|
XOR
|
0
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Gb.3.10 Simbol logika dan tabel kebenaran gerbang XOR
3.6.2 Gerbang NOR Eksklusif
Gerbang
NOR eksklusif biasa disingkat XNOR, dengan simbol logika dan tabel kebenaran:
INPUT
|
OUTPUT
|
||
B
|
A
|
NOR
|
XNOR
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
1
|
Gambar 3.12 Simbol logika, ekspresi Boolean, dan tabel kebenaran XNOR
2.7 Gerbang NAND sebagai gerbang
universal
Gerbang
NAND lebih banyak dijumpai dipasaran dan harganya jauh lebih murah dari gerbang
lainnya. Gerbang NAND memiliki keunggulan karena dapat digunakan untuk
membentuk gerbang-gerbang lainnya, karenanya disebut sebagai gerbang universal.
Fungsi logika
|
Simbol
|
Gerbang dari NAND
|
Inverter
|
|
|
AND
|
|
|
OR
|
|
|
NOR
|
|
|
XOR
|
|
|
XNOR
|
|
|
Gambar 3. 13 Gerbang logika menggunakan
gerbang NAND
2.8 Gerbang logika dengan masukan lebih
dari dua
Gerbang
logika yang telah kita bicarakan meliputi satu dan dua input dengan satu
output. Bagaimana gerbang logika yang memiliki input lebih dari dua? Gerbang
ligika dengan input lebih dari dua dapat diperoleh dengan mengkombinasikan
gerbang logika dengan dua input.
Gambar 3.14 Pengembangan jumlah input
2.9. Penggunaan Pembalik untuk
Mengubah Gerbang
Gerbang dasar
seperti AND, OR, NAND, atau NOR sering kali perlu diubah menjadi fungsi logika
lainnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mudah dengan menggunakan pembalik.
1) Pembalik pada keluaran 2)
Pembalik pada masukan
Comments
Post a Comment